MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Sabtu, 31 Agustus 2013

Penambangan Liar Dikhawatirkan Akibatkan Bantaran Sungai Longsor




GANGGA – KM SAMBIWARGA, Aktivitas penambangan tak berizin (penambangan liar) yang telah terjadi sejak tiga bulan lalu di beberapa bantaran sungai segara di Desa Bentek telah mengkhawatirkan banyak pihak. Pasalnya penambangan yang tak terkontrol itu dicemaskan akan membawa bahaya dan preseden buruk bagi masyarakat di wilayah sekitar bantaran sungai bahkan masyarakat petani di beberapa desa di Kecamatan Gangga. Kekhawatiran itu semakin tidak pelak membuat banyak warga berang. Untungnya warga belum mengambil tindakan pencegahan secara paksa terhadap para penambang. Kegiatan penambangan yang bikin warga resah itu terjadi di bantaran sungai Dusun Dasan Bangket.
Menurut salah seorang yang enggan dimediakan namanya menuturkan, aktivitas penambangan liar itu terjadi kurang lebih sejak 3 bulan lalu bahkan saat ini memasuki bulan keempat. Menurutnya, warga cemas bantaran sungai akan terkikis dan lambat laun akan longsor. Jika kenyataan hal itu terjadi maka warga khawatir akan keselamatan mereka karena bukan tidak mungkin menyebabkan kampung warga diluapi banjir, apalagi musim penghujan akan segera tiba. Bahkan, tuturnya, penambangan itu bukan hanya merugikan waarga sekitar bantaran sungai saja namun berdampak pula pada para petani di beberapa wilayah seperti petani Todo, Karang Lendang, Lekok dan para petani Desa Gondang. Bila dilihat lebih luas, kegiatan penambangan ini tidak saja akan memberi preseden buruk bagi masyarakat Kecamatan Gangga, namun juga masyarakat Jenggala Kecamatan Tanjung. Pasalnya sungai tempat mereka menambang itu merupakan perbatasan antara Kecamatan Gangga dan Tanjung.  
Kemungkinan terburuk bisa saja terjadi karena sungai segara tersebut sewaktu-waktu membawa debit air sangat besar dan deras pada musin penghujan. Karena sulit sekali memprediksikan debit air yang dibawa pada saat musim hujan tiba. Memang, pada musim kemarau ini warga masih bisa bernafas lega karena aliran sungai mengalirkan air sangat kecil, bahkan ada sebagian sungai kekeringan, bahkan saking keringnya sehingga yang kelihatan cuma batu-batu kali saja. “Situasi saat ini memang kering kerontang karena musim kamarau saat ini begitu panas. Namun bila musim hujan tiba debit air di sungai segara ini sangat besar nan deras. Jangan sampai bantaran sungai segara ini habis terkikis dan longsor gara-gara ulah oknum yang serakah dan tidak bertanggung jawab”, ketus warga kecewa.
Berkaitan dengan kegiatan penambangan yang bertendensi merugikan warga itu, Jurnalis Sambiwarga kemudian menghubungi Kepala Bentek via telepon, namun sayangnya pemimpin desa setempat tak mengangkat telepon selulernya, sehingga gagal mendapatkan informasi mengenai kejadian tersebut. Sedangkan Kepala Desa Jenggala, Syamsu Rizal, ST  ketika dikonfirmasi via telepon di kantornya mengatakan, belum mengetahui adanya aktivitas penambangan liar itu. Sehingga sang kades kaget dan berjanji akan segera meninjau lokasi penambangan. Supianto, warga Desa Jenggala berharap agar pemerintah desanya segera mengambil tindakan supaya penambangan itu diberhentikan dan memberi sansi tegas kepada para penambang, karena jika aktivitas itu tidak diberi sanksi bukan tak mungkin akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat. “Kondisi ini harus segera diberhentikan dan pelakunya mesti ditindak tegas karena merugikan masyarakat”, tuturnya tegas. Situasi itu menambah keadaan bantaran sungai segara makin memperihatinkan saat ini apalagi memang badan sungai itu sedang tersandung masalah kekeringan. Oleh karena itu, aktivitas penambangan liar itu disanyalirnya menjadi biang keladi terkikisnya beberapa bantaran sungai selama ini.  
Ia kemudian menawarkan solusi yang dianggapnya dapat menyelesaikan masalah penambangan tidak berizin tersebut Pertama, pemerintah kedua desa harus membuat rencana dan regulasi perlindungan sungai yang mengikat semua pihak dengan diikuti sanksi yang tegas untuk mengakhiri adanya aktivitas penambangan liar Kedua, pemerintah daerah harus berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat pentingnya fungsi sungai bagi kelangsungan kehidupan bermasyarakat. Cara yang perlu dilakukan antara lain melakukan penataan terhadap bantaran sungai yang telah ditambang dengan drainase dan pentaludan dengan volume dan kualitas yang terjamin. Parameternya, dapat menjamin tidak meluapnya air serta tidak longsor bila dihantam air yang besar dan deras pada musim hujan. (dj)                

Tidak ada komentar: