MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Rabu, 27 Februari 2013

Akhir Maret, Lima Dusun Gelar Pilkadus Serentak

Suasana Rapat Kerja Panitia MTQ Desa Bentek

GANGGA (KM Sambi Warga), Setelah dua bulan lalu masyarakat Desa Bentek menggelar pesta demokrasi pemilihan kepala desa untuk memilih pemimpin yang menahkodai siklus pembangunan di wilayah setempat, dimana perhelatan itu sempat menjadikan suasana hidup  bermasyarakat tegang, kini giliran lima dusun di Bentek juga akan mengadakan hal sama yaitu pemilihan kepala dusun yang juga memiliki tujaun sama ‘memilih pemimpin’ yang mampu mengawal dan menjalankan program pembangunan di level dusun. Kelima dusun yang bakal menyelenggarakan perhelatan demokrasi itu terdiri dari Dusun Batu Ringgit, Selelos, Buani, Luk Pasiran dan Baru Murmas.
            Meski Pilkadus dijadwalkan pada akhir Maret nanti, namun beberapa wilayah yang akan menghelat pesta demokrasi ini sudah menampakkan iklim politik yang cukup hangat dan eforis sekaligus gejala pertarungan yang sengit. Pasalnya, tokoh-tokoh di beberapa dusun bersangkutan telah melakukan kampanye politik sejak dua bulan lalu. Pun para bakal calon juga tampak melakukan hal serupa, sehingga diprediksi kontestasi pemilihan berlangsung sengit serta kompetisi antara para bakal kandidat juga ketat. Indikasinya banyak pihak mensinyalir persaingan tak terelakkan dibumbui oleh kepentingan masing-masing bakal calon dan tim pemenangannya. 
Suhu politik ini diamini oleh Putrawadi ketika dikonfirmasi Jurnalis Sambiwarga saat rapat kerja Panitia MTQ Desa Bentek di aula kantor desa setempat, kemarin (27/02). Menurutnya, Pilkadus yang akan diselenggarakan di lima dusun tersebut akan berlangsung seru. Namun yang terpenting, lanjutnya, Pilkadus merupakan  suatu proses pembelajaran berpolitik dan berdemokrasi bagi masyarakat. Hal ini penting diperhatikan oleh semua elemen masyarakat terutama generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus cermat membaca proses demokrasi. Aktivis Dewan AMAN NTB ini berharap agar Pilkadus tak terlalu dimuati kepentingan-kepentingan tertentu, sebab demokrasi mengajarkan manusia bersikap arif untuk memilih calon pemimpin yang mampu membangun masyarakat menjadi lebih baik dan maju. “Proses demokrasi harus dijalankan dengan niat membangun agar kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, maju, dan sejahtera. Apalagi di tengah globalisasi zaman serba kompleks ini, demokrasi mestinya dipraktekkan sesuai perkembangan zaman,” urainya. Putrawadi juga menceritakan, proses berdemokrasi di Desa Bentek termasuk level dusun mulai mengemuka dan berkembang pesat setelah terjadinya pergantian kepemimpinan desa tahun 1999 dari rezim otoriter ke rezim elegan-demokratis.
Di era sebelumnya, sambung Put, demokrasi di wilayah desa setempat vakum dan mati suri yang ditandai dengan demokratisasi masyarakat terpasung. Ini terjadi karena pada era orde baru hak-hak asasi masyarakat dibungkam oleh pemerintah mulai dari level teratas hingga level terbawah. Namun, gaung reformasi 1998 yang bergema sampaii ke pelosok-pelosok nusantara membuka kran demokrasi terbuka lebar, dan waktu ke waktu semakin eforik pada semua proses-proses demokrasi, baik pemilihan legislatif, presiden, gubernur, bupati/wali kota, kepala desa hingga kepala dusun.
Di tempat terpisah Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya, menuturkan keterbukaan dan kebebasan berdemokrasi termasuk Pilkadus mulai menyeruak di ruang publik sejak era yang historis itu menggema di setiap sudut penjuru mata angin. Dikatakannya, sebelum momentum paling bersejarah tersebut lepas landas di Indonesia, demokrasi berpolitik dan demokratisasi masyarakat tertutup rapat, namun angin segar segera muncul setelah reformasi digaungkan para tokoh reformis nusantara. “Sesungguhnya apapun jenis proses demokrasi itu harus diberi ruang yang bebas, terbuka dengan seluas-luasnya, karena prinsipnya tidak satu pun orang boleh  menghalanginya karena hal itu bagian dari hak asasi manusia yang paling hakiki,” ujar Warna. Akan halnya dengan Putrawadi, ia juga berharap supaya proses-proses demokrasi yang tumbuh di tengah kehidupan masyarakat Desa Bentek mesti didorong dan ditumbuhkembangkan agar kedewasaan demokrasi itu terwujud, sehingga masyarakat beserta varian-varian kehidupannya menjadi lebih maju, elok, elegan, demokratis, selaras dan beradab. Kendati begitu, tingkat demokratisasi masyarakat Bentek sudah terbangun dengan baik, sehingga potensi ini perlu dikembangkan agar terus hidup dan bersenyawa pada diri setiap orang sehingga kehidupan masyarakat lebih maju dan bermartabat guna menunjang tercapainya taraf masyarakat yang madani sebagaimana cita-cita reformasi. (Dj) 

Tidak ada komentar: