MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Rabu, 27 Februari 2013

Minim Pembinaan, Berjualan untuk Cukupi Kebutuhan Keluarga

Perkumpulan Pengusaha Kerupuk Lowang Sawak Todo


GANGGA (KM SAMBI WARGA), Berkumpul bukan sekedar bercerita keadaan masing-masing, tetapi mengikat sekaligus menguatkan hubungan emosional sesama anggota. Sikap ini terbangun guna memacu diri dalam kebersamaan. Itulah selaksa makna yang dapat dipetik dari arti sebuah perkumpulan.  
            Ada yang tampak spesial dari perkumpulan kaum hawa yang berlangsung sejak satu tahun lalu di Perkumpulan Pengusaha Kerupuk Lowang Sawak Dusun Todo. Kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggu ini memberi makna yang mendalam bagi kelanggengan hidup bertetangga. Mereka rata-rata mengandalkan keuletan agar bisa bertahan hidup di tengah getirnya himpitan ekonomi sebagai dampak krisis ekonomi global yang masih berlangsung hingga saat ini. “Dapur kami sering tidak berasap kalau tidak berjualan. Pemerintah harus memperhatikan kami, ekonomi kami seperti apa. Jangan hanya mengenyangkan perut sendiri. Jangan cuma menjual aset rakyat sebagai produk jualan bagi pemenuhan kebutuhan elit saja,” ungkap salah seorang warga yang enggan diwartakan namanya saat dihubungi, kemarin.
Sebagian besar suami mereka bekerja sebagai buruh kasar, yang penghasilannya sudah barang tentu tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Penghasilan suami mereka berkisar 30 ribu sampai 45 ribu per hari, sementara tanggungjawab yang bergantung di pundak mereka tidak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Setiap hari mereka membanting tulang dan mengucurkan keringat demi menghidupi keluarga. “Mereka juga sama seperti warga di sekitarnya yang hidupnya berkecukupan. Kalau orang lain sejahtera, ya mereka juga berhak sejahtera,” ketus salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Di beberapa kampung lain, profesi serupa juga dilakukan ibu-ibu juga kerapkali  ditemukan. Harapannya, Tuhan memudahkan mereka menuntut rejeki meski hanya dengan berjualan kecil-kecilan yang penting halal ketimbang memeras keringat rakyat dengan merampok kekayaan dan aset-aset rakyat. “Ini lebih baik ketimbang makan keringat orang banyak,” pungkas salah seorang anggota perkumpulan. Namun begitu, mereka tetap berharap adanya kepedulian dan perhatian khusus pemerintah untuk membina usaha yang mereka jalankan. Capaiannya, kedepan usaha yang dikembangkan bisa berkembang dan meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan masyarakat umumnya. (anda)

Tidak ada komentar: