MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Minggu, 17 Maret 2019

Saptapetaka Gempa Lombok dalam Pusaran Sejarah

Menilik catatan sejarah sejak era kolonial, Pulau Lombok termasuk wilayah rawan gempa laiknya Sumatera dan Papua. Pada 2018, Ibu pertiwi kembali berduka, bencana gempa bumi dahsyat melanda Pulau Lombok, NTB pada 5 Agustus 2018 sekitar pukul 19.46 Wita dengan guncangan 7.0 SR. Pusat gempa di titik episentrum 18 km sebelah barat laut Kabupaten Lombok Timur pada ketinggian 15 km serta menimbulkan tsunami kecil. Gempa bumi kali ini menjadi gempa kesekian kalinya terjadi di Pulau Lombok sejak akhir abad ke-19. Dalam catatan BMKG, gempa kali ini termasuk yang terbesar.

Berikut rangkuman "saptapetaka" gempa Lombok dengan kekuatan di atas 6,0 SR:

1). 25 Juli 1856

Lombok diguncang gempa tektonik pertama yang dimasukkan dalam era kolonial sastra, dibahas pada tahun 1918, terdiri dari Arthur Wichmann dari Koninklijke Nederlandse Akademie van Wetenschappen (KNAW) bertajuk "Gempa Bumi Kepulauan India Hingga Tahun 1857". Gempa ini menimbulkan bencana tsunami terjadi di Lombok, tepatnya di Labuan Tereng, pada 25 Juli 1856. Bencana gempa ini menentang gelombang tsunami yang menghantam Pesisir Ampenan di Mataram. Namun disayangkan, catatan itu tak menyebutkan skala kekuatan gempa serta tinggi gelombang tsunami.

2). 21-24 Desember 1970

Data USGS mencatat, Kota Praya di Pulau Lombok diguncang dua gempa besar pada 21 dan 24 Desember 1970. Pada 21 Desember, gempa berkekuatan 6,0 SR berpusat di kedalaman 75 km dan mengguncang perairan di selatan Lombok. Dalam pada itu, 24 Desember, tata ruang gempanya berada di kedalaman 70 km dengan kekuatan 5,6 SR. Untungnya tak ada yang tewas dalam tragedi kedua gempa tersebut.

3). 28 Mei 1972

USGS kembali merekam, gempa mengguncang Lombok dengan kekuatan 6,3 SR. Getaran gempa berpusat di titik hiposentrum 262 km selatan Praya pada 28 Mei 1972 dan dengan kedalaman 15 km. Bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa tetapi hanya beberapa bangunan yang runtuh akibat guncangannya meski terbilang besar serta tak berpotensi tsunami.

4). 10 April 1978

Menurut catatatan BMKG, gempa yang terjadi pada 10 April 1978 berpusat di titik hiposentrum 297 km selatan Praya dan berkekuatan 6,7 SR. Gempa ini tak menimbulkan korban jiwa. Gempa yang berada di kedalaman 19 km ini hanya menimbulkan tsunami dan dampak kerusakan infrastruktur cukup parah.

5). 30 Mei 1979

Gempa ini berdampak terhadap 37 orang dilaporkan tewas. Data versi BMKG merilis, bencana gempa tersebut berkekuatan 6,1 SR. Selain itu, sejumlah rumah dan bangunan rusak berat.

6). 1 Januari 2000

BMKG mencatat gempa Lombok yang terjadi pada tahun baru 2000 merusak sejumlah 2000 unit rumah. Pun begitu, gempa bermagnitudo 6,1 SR tersebut membawa korban jiwa dan melepaskan potensi tsunami.

7). 9 Juni 2016

Menurut data USGS, gempa terjadi di Lombok dengan magnitudo 6,2 SR di titik hiposentrum 284 km di selatan Kute pada kedalaman 19 km dan melukai sejumlah sembilan orang. Guncangannya terasa kuat hingga Pulau Bali dan Pulau Sumbawa, namun tidak berpotensi tsunami. (kimsw_19)

Tidak ada komentar: