MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Kamis, 11 April 2013

Prospek Budidaya Belut di Lombok Utara Menjanjikan

Seorang Pembudidaya JSM Tanjung 
sedang melihat bibit belut yang telah berusia 2 3 minggu


GANGGA (KM SAMBI WARGA), Budidaya belut memiliki prospek cerah dan cukup potensial dikembangkan di Lombok Utara. Bisa dibayangkan, keuntungan yang dihasilkan bisa mencapai empat kali lipat, hanya bermodal satu set indukan dan kolam minimalis ukuran 2,5 meter yang hanya membutuhkan lahan sempit. Oleh karena menawarkan keuntungan yang menggiurkan itu, budidaya belut ini mulai banyak dilirik masyarakat kabupaten baru di Nusa Tenggara Barat ini. 
            Budidaya belut saat ini mulai dikembangkan di beberapa kecamatan di Lombok Utara, misalnya di Getak Gali Desa Sokong Kecamatan Tanjung budidaya belut pun mulai ramai dikembangkan baik secara berkelompok maupun perseorangan. Salah satunya di lahan salah seorang warga Getak Gali, budidaya belut dianyam di atas tanah seluas 4 kali 2 meter. Melihat selama ini pasokan indukan budidaya belut masih dikirim dari luar wilayah. Ketua Kelompok Budidaya Belut JSM Tanjung, Efendi, mencoba menghimpun warga kemudian melatihnya untuk membudidayakan belut di kolam minimalis.
            Dengan bermodalkan kolam berukuran 4 x 2,5 meter dan pipa paralon, mereka   sudah dapat membudidayakan belut. Untuk modal awal Rp. 3 juta, seseorang dapat memperoleh satu kilo gram indukan berisi ratusan bibit belut betina dan jantan. Indukan ini jika berhasil dipilah dengan baik, dapat menghasilkan ribuan ekor anak belut.
            Harganya pun cukup menggiurkan, ketus Endy. Untuk satu kilogram berusia dua minggu harga jualnya mencapai Rp. 120.000 perkilonya. Belut berusia inilah yang sering dikirim dari luar daerah dan yang digunakan sebagai bibit oleh orang. Namun, kelompok yang dipeloporinya belum dapat memasok bibit ke wilayah di Lombok Utara ataupun ke luar daerah karena mereka sedang belajar membudidayakannya. Sementara ikan belut yang siap dikonsumsi, satu kilonya dapat terjual dengan harga Rp.30.000-35.000 dengan 4 sampai 4,5 bulan.
            Saat ini dan beberapa tahun kedepan keuntungan yang ditawarkan belut cukup menggiurkan sehingga pangsa pasarnya cukup cerah di dayan gunung, khususnya belut siap  konsumsi. Karena rumah makan di Lombok Utara maupun rumah tangga di beberapa tempat di daerah yang baru mekar tahun 2008 lalu ini amat membutuhkan belut, dikarenakan gizinya tinggi dan rasanya lezat dan gurih bila sudah dikemas menjadi makanan ringan seperti kerupuk (kerupuk belut). Tetapi, kendati pangsa pasar yang belum pasti menentu, namun permintaan belut untuk konsumsi masa mendatang semakin diminati bahkan akan semakin meningkat setiap minggu, khususnya untuk konsumsi rumah tangga.   
            Masih kurangnya sosialisasi tentang ikan belut di restoran, baik di rumah-rumah makan maupun masyarakat pembudidaya sendiri menjadi salah satu kendala. Namun bila telah memperoleh pangsa pasar yang jelas, budidaya belut ini bisa menjadi salah satu pilihan bisnis yang berpeluang diincar masyarakat. Untuk upaya edukasi kepada masyarakat diharapkan dengan praktek pembudidayaan belut ini kedepan dapat  menjadi salah satu usaha yang bisa dikembangkan baik untuk konsumsi maupun bibit atau anakan. (dj)                                     

1 komentar:

apellbusux mengatakan...

Bos bisa suplay bibit belut ke lombok timur kah
Tolong wa saya
0823 4225 6000