MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Minggu, 31 Maret 2013

Latihan Rutin untuk Memenuhi Kontrak Pentas

 GROUP KECIMOL GEMA CITRA RINJANI BENTEK
 GANGGA (KM SAMBIWARGA) Potensi kesenian lokal sebagai aset budaya dan tradisi  masyarakat akan mengalami perkembangan pesat di Kecamatan Gangga. Seperti yang dialami Kecimol Gema Citra Rinjani. Sebagai campuran antara kesenian klasik dengan kesenian modern, kecimol ini tampak mengalami perkembangan akhir-akhir ini. Hal ini dapat dilihat dari padatnya aktivitas latihan pada triwulan pertama tahun 2013. Pemadatan jadwal yang semula cuma sekali dalam seminggu berubah menjadi 3 kali dalam seminggu. Ditetapkannya penambahan jadwal itu disepakati bersama dalam musyawarah antaranggota serta didasarkan atas pertimbangan banyak masyarakat yang menyewa atau mengkontrak pementasan.
Penambahan waktu latihan itu dibenarkan oleh salah satu pengurus kecimol setempat, EKA. Menurutnya bertambahnya jadwal latihan itu sudah disepakati dalam rembug anggota. Meskipun kegiatan latihan tetap diadakan sejak kesenian ini lahir. Anggota lain, Sabdi, juga mengutarakan hal yang sama bahwa latihan itu untuk mematangkan kecakapan para anggota dalam memainkan alat sebelum terjun pentas yang telah diagendakan ke beberapa wilayah di Gangga serta memaksimalkan penampilan saat pentas. Dalam Maret ini, lanjutnya, kami telah dikontrak oleh beberapa warga di wilayah Gangga seperti Genggelang, Rempek dan Gondang.    Latihan kami adakan 3 kali dalam seminggu untuk mematangkan kecakapan anggota sebelum pentas yang biasanya kami lakukan sore hari,” paparnya. 
            Menurut anggota lain yang enggan diberitakan mengatakan, hingga kini kecimol setempat masih tetap eksis sesuai harapan awal pembentukan kesenian ini. Ini karena kecimol Gema Citra Rinjani ini lahir untuk membangkitkan semangat masyarakat agar  lebih memahami kaedah dan signifikansi kesenian bagi kehidupan manusia. Dalam pandangan gitaris GCR, Sunaidi, kecimol pada dasarnya memiliki nilai-nilai estetis dan eksotik yang luhur. Keluhuran nilai estetika dan eksotika itu tampak dari antusiasme penonton yang secara tak sadar kerapkali terbawa arus dan berdendang diiringi dengan tetabuhan musik kecimol. Bahkan kecimol ini telah melalang buana diseantero bumi TIOQ TATA TUNAQ hingga ke luar daerah seperti Lotim dan Sumbawa Barat. “Sampai saat ini kami sudah pentas baik di dalam wilayah maupun ke luar wilayah dayan gunung,” ketusnya. (dj) 

Tidak ada komentar: