MEDIA LOKAL RAMAH & AKURAT

Rabu, 06 Februari 2013

Momentum Maulid Jadi Ajang Gelorakan Silaturahmi

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 
di Masjid Kelongkong Desa Sambik Bangkol


GANGGA (KM Sambi Warga), Momentum peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan ajang penting bagi Kepala Desa Sambi Bangkol Kecamatan Gangga, pasalnya momen bersejarah itu dijadikan wahana menggelorakan ukhuwah dengan mengeratkan tali silaturahmi dengan warga Sambik Bangkol khususnya warga Dusun Kelongkong. Kepala Desa yang baru dilantik pada 17 Januari 2013 lalu tidak ayal menjadikan maulid nabi untuk media mendekatkan diri dengan masyarakat.  
Tradisi maulid Nabi merupakan bagian dari upaya membangkitkan semangat Islam baik secara individu maupun kolektif. Tradisi ini diispirasi dari titik jenuh umat Islam atas kejayaannya. “Pada masa nabi dulu banyak sekali umat Islam melupakan ukhuwah dan persatuan antarsesama. Untuk itu, membangkitkan semangat ke-Islam-an dengan kembali memahami sejarah dan ajaran nabi harus digelorakan setiap saat. Sebagai umat Islam, kita harus membuka lembaran-lembaran Islam dan Nabi Muhammad agar kembali dalam semangat persaudaraan dan persatuan yang kokoh,” kata H. Ropi’i dalam ceramahnya pada peringatan Maulid Nabi Muhammad di masjid Kelongkong Desa Sambi Bangkol, kemarin.
H. Ropi’i menguraikan, kehadiran Nabi Muhammad SAW di muka bumi adalah bagian dari kejenuhan manusia atas kekeringan spiritual dan kekacauan masyarakat pada masa itu. Nabi hadir sebagai pencerah dan pembebas umat manusia dari pelbagai belenggu kekerasan, kebodohan dan kenistaan. “Dengan prinsip Islam yang rahmatan lil ‘alamin, nabi memberikan teladan yang mulia sehingga menjadi idola dan panutan manusia kala itu,” terangnya.
Fungsi kenabian dan kerasulan nabi adalah meluruskan kondisi manusia yang carut marut serta menyempurnakan akhlak manusia dengan menjalankan tauladan bagi segenap umat manusia dalam berperilaku. Manusia zaman sekarang, tandas kepala desa yang juga pengasuh pondok pesantren ini, tak jarang umat Islam saat ini  punya pemahaman yang dangkal terhadap ajaran agama Islam sehingga amat mudah terombang-ambing oleh keyakinan yang merusak Islam. Oleh karenanya, momentum  maulid nabi ini harus dijadikan media evaluasi dan refleksi sekaligus menggelorakan semangat perjuangan Nabi secara objektif serta tidak memaksakan kehendak dengan melakukan tindakan-tindakan yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat. Namun sebaliknya, membumikannya menjadi rahmatan lil ‘alamin sehingga seluruh umat manusia khususnya di wilayah Desa Sambik Bangkol yang mayoritas muslim dapat merasakan indah dan agungnya agama Islam.    
Di samping itu, Asiah, sapaan akrab H. Ropi’i menjadikan perayaan maulid Nabi kali ini sebagai media memperkuat tali silaturahmi dengan masyarakat desa setempat. Hal ini dikarenakan dirinya baru saja terpilih secara demokratis dalam kontestasi pemilihan kepala desa di wilayah setempat. Tentu harus sering turun ke tengah masyarakat untuk menyatukan visi-misi dengan warga guna meningkatkan geliat serta akselerasi pembangunan di wilayah desa setempat. Oleh karenanya ia mengajak masyarakat untuk memahami dan menerapkan esensi maulid Nabi dalam kehidupan sehari-hari yang rutin dirayakan setiap tahun. Perayaan maulid Nabi harus dimaknai secara benar dan rasional agar makna yang tersirat dibalik perayaan tersebut dapat ditemukan, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan nyata. “Perayaan Maulid nabi Muhammad jangan sekali-kali disalahtafsirkan sebagai momen berfoya-foya serta menghalalkan apa yang dilarang Islam. Tapi harus mampu menjadi penyemangat umat Islam setempat untuk terus berpacu dalam menaladani akhlak Nabi dengan memperbanyak menyambung dan mempererat silaturahmi dengan sesama, apalagi masyarakat Sambik Bangkol seratus persen umat Islam,” tandas Kepala Desa berambut lurus ini.
Itulah sebabnya, lanjut Asiah, pemimpin harus mengacu pada akhlak dan fungsi kerasulan Nabi yang rahmatan lil ‘alamin bagi alam semesta dengan senantiasa menjadikan Islam sebagai agama pengayom dan pelindung segenap umat manusia di muka bumi dari berbagai bentuk penindasan, kebodohan dan kekerasan. Karenanya pemimpin di setiap level termasuk level desa seyogyanya berpedoman pada akhlak nabi Muhammad dalam memimpin. “Rasulullah SAW dalam kehidupannya sebagai contoh dalam segala hal termasuk dalam memimpin pemerintahan,” himbaunya.           

Tidak ada komentar: