Pemuda Tuntut Perubahan Daerah
Tahun 2015 adalah tahun dimana Kabupaten Lombok
Utara genap berusia 7
tahun,
daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Lombok Barat. Ya, kabupaten yang terlahir dari
perjuangan panjang para pejuang Lombok Utara. Hasil segenap elemen masyarakat
tua maupun muda termasuk mahasiswa di dalamnya. Melalui UU Nomor 26 Tahun 2008
tanggal 24 Juni 2008 DPR RI menyetujui dan mengetok palu pembentukan Lombok
Utara sebagai kabupaten baru bersama 11 daerah lainnya di Indonesia. Warga
Lombok Utara yang ikut menyaksikan langsung proses tersebut sontak gembira
dengan terkabulnya perjuangan yang gigih diperjuangkan bertahun-tahun lamanya tanpa
mengenal lelah jiwa dan raga. Kini Lombok Utara sudah merdeka tapi masih banyak
persoalan daerah yang belum tertangani dengan baik. Asa terbentuknya daerah baru
yang benar-benar mandiri masih membutuhkan komitmen dan kerja nyata semua
elemen daerah. Sebab terlahirnya daerah otonomi tidak terhenti pada proses
terkabulkannya perjuangan untuk mekar. Akan tetapi, pekerjaan rumah yang jauh
lebih sulit adalah bagaimana mengisinya dengan pembangunan di segala bidang
secara adil dan merata. Nah, pada konteks inilah patut mendapat atensi semua
pihak. Pasalnya, baik buruknya daerah ini kedepan tergantung sungguh dari komitmen
dan konsistensi kita terutama para pemangku amanah pembangunan dan tentunya
dukungan masyarakat dayan gunung untuk bahu membahu dan saling menopang antara
semua pemangku pembangunan. Kerjasama yang lindan berkelindan dalam ritme dan
irama seayun selangkah. Tanpa itu, sulit rasanya pembangunan daerah dapat
berjalan sesuai harapan kalau tidak dikatakan jalan di tempat.
Kita semua
tahu, lewat peringatan HUT tanggal 22 Juli lalu, daerah ini telah genap berumur
7 tahun, seusia anak baru masuk pendidikan dasar. Ini tentu butuh perhatian
yang lebih. Sebab, dalam usia yang masih muda belia ini tentunya daerah ini
masih bisa dibentuk. Kuncinya kesungguhan kita sebagai warga Lombok Utara dalam
menyikapinya. Peringatan HUT
merupakan momentum yang penting dan bersejarah bagi segenap lapisan masyarakat
Lombok Utara. Betapa tidak, selain
mengingat kembali amal bakti dan
jasa-jasa para pejuang pemekaran sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur yang
mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah merasakan makna dari perjuangan di masa lalu dengan disahkannya daerah
ini sebagai daerah otonom baru. Dengan
dukungan masyarakat berbagai program pembangunan daerah pun
dilaksanakan untuk menjawab kilas balik
potret Lombok Utara di masa lalu, masa kini dan masa mendatang. Untuk
mengetahui sejauhmana jati diri daerah kearah lebih maju, sejalan dengan cita-cita luhur para pelaku sejarah yang menghendaki terjadinya pemerataan pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan rakyat yang adil.
Namun, apabila
dikaji secara seksama, harapan besar di atas membutuhkan curahan pikiran yang
brilian, kerja nyata dan kerja cerdas semua stakeholder.
Sebab, masih banyak hal-hal yang belum mendapat atensi dan porsi yang
proporsional. Inilah yang menjadi tugas berat segenap elemen daerah. Dan, pada
titik ini pula komiten, kosistensi dan tanggung jawab kita sebagai warga Lombok
Utara dipertaruhkan. Sebagai daerah
baru yang sedang berbenah dalam membangun, perlu adanya penekanan
pada beberapa hal mendasar
untuk diperhatikan dalam tiap
penentuan kebijakan berpembangunan dan berpemerintahan,
seperti peningkatan kesejahteraan,
peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dan peningkatan
SDM yang berkualitas. Berkaca
kepada sejarah masa lalu dan didukung kondisi Lombok Utara saat ini dari berbagai aspek serta berbagai potensi
yang dimiliki pelan nan pasti mesti hal-hal urgentif diatas tersikapi
dengan baik. Kita
semua tahu bahwa keberhasilan
memerlukan peran serta semua pihak tanpa memandang status sosial, untuk mendorong dan mengawal pembangunan daerah.
Butuh semangat kebersamaan
dan kegotongroyongan semua pihak tentunya. Di lain sisi, kita tidak menutup
mata bahwa daerah ini telah menunjukkan perubahan setahap demi setahap dalam
tiga hal mendasar tersebut, tapi pergerakannya kurang akseleratif dalam rangka
mengejar ketertinggalan dengan daerah lain. Meski beberapa prestasi telah
ditorehkan, namun kita tak perlu bangga apalagi berpuas diri dengan penghargaan
yang telah kita capai. Prestasi-prestasi itu harus kita jadikan pendulum dan
cambuk untuk lebih berprestasi di masa mendatang dalam berbagai bidang. Berkait
hal ini, butuh adanya semangat yang menyala, konsistensi dan komitmen yang
teguh dari semua pihak terutama pemerintah sebagai garda depan pembangunan
daerah. Pemerintahan merupakan pangkal dari
pembangunan seluruh aspek yang harus dibangun, sehingga membangun dan menguatkan dasar adalah hal yang sangat
penting untuk dilakukan. Ada banyak aspek yang sangat penting dalam pembangunan
sebuah daerah, yakni
ekonomi, politik, kesejahteraan sosial, kesehatan, dan yang tak kalah penting
adalah pendidikan sebagai pangkal tolak penciptaan SDM yang
humanis, berakhlak mulia, unggul dan bermutu serta berdayasaing.
Kepemimpinan Perubahan
Pemimpin itu harus
memiliki kredibilitas dan reputasi yang hebat agar mampu memberikan inspirasi
dan motivasi kepada masyarakat yang dipimpinnya. Momotivasi dan menginspirasi setiap orang dalam
setiap detik di kehidupan, untuk bersemangat dan bangkit bersama dengan
perubahan baru. Dan membuat setiap orang menyadari bahwa perubahan itu penting,
untuk mengubah hal-hal yang tertinggal zaman dengan hal-hal baru yang sesuai
peradaban. Dalam kaitan ini, Lombok Utara pun membutuhkan pemimpin
yang punya visi besar
membangun daerah, membangun kesadaran masyarakat. Pemimpin
yang visioner, energik, berkarakter
religius serta bermental pejuang – Pemimpin
Muda dan Muda Pemimpin.
Sejarah telah menukil bahwa pemimpin muda adalah pemimpin yang memberikan solusi konkret bagi perbaikan
masyarakat, bangsa dan negara, meski tidak semua. Mereka kebanyakan hadir sebagai manusia inspirator, berjiwa patriotisme, optimis, dan pantang menyerah. Kokoh
secara akhlak, kokoh secara konsep/kokoh pemikiran, kokoh jaringan, dan kokoh secara
ekonomi. Pemimpin yang mampu membawa misi perubahan memiliki keterampilan untuk dapat mengenali
perubahan-perubahan penting serta mampu mengambil tempat di dalam hati setiap
orang, agar semua orang dalam satu perahu bisa saling menyatu dan saling berempati, untuk
membawa perubahan itu ke arah yang lebih memberi manfaat positif buat perahu dan setiap penumpangnya. Selain itu, ia bisa membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari
setiap orang untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat serta berjuang keras
dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih baik dari
rencana yang ada dengan menggunakan cara-cara profesionalisme dalam merespon
setiap perubahan. Karena itulah, pemimpin harus duduk bersama semua kekuatan sumber
daya manusia yang dimiliki untuk
berbicara tentang perubahan-perubahan tersebut dengan cara yang inspiratif, profesional, cerdas memanfaatkan peluang untuk meraih kemajuan, mengedepankan model berpikir yang sederhana dan jelas
sebab pola berpikir yang lebih sederhana
akan mendekatkan semua solusi terbaik melalui logika dan akal sehat, yang dapat
diukur kebenarannya.
Kontekstualisasinya dengan kebutuhan
pembangunan daerah saat ini, maka Lombok Utara membutuhkan kehadiran pemimpin
muda yang energik, visioner, humanis, dan tanggap atas harapan masyarakat
dengan ciri dan karakter diatas. Pasalnya seperti penulis ulas di muka Lombok
Utara kini sedang dalam fase berbenah diri dalam segala aspek pembangunan untuk
mengejar ketertinggalannya dengan daerah lain di NTB. Soal kepemimpinan muda, ada beberapa fakta menarik yang
patut kita apresiasi. Pertama, pemimpin muda mampu memimpin lebih lama daripada
pemimpin tua, luput dari kegagalan
mereka dalam mengukir akhir masa kepemimpinannya. Kedua,
pemimpin muda mampu mengangkat citra, harkat dan martabat masyarakatnya di mata publik luas. Sebagai bahan renungan, barangkali masih hangat dalam ingatan kita
dengan sosok Ahmad Heryawan (47 tahun), gubernur Jawa Barat dua periode yang bertabur prestasi dan teruji berhasil memimpin kurang
lebih 45 juta warga Jawa Barat, Muhaimin
Iskandar (47 tahun), seorang
politisi muda Indonesia, menteri di
kabinet Indonesia bersatu jilid dua, Muhammad Anis
Matta (45 tahun) adalah
intelektual muda, politisi muda Indonesia yang cerdas, brilian, dan visioner, dijuluki Soekarno muda karena kepiawaiannya berorasi
menggelorakan semangat di depan publik. Anies Baswedan (44 tahun), adalah intelektual muda, inisiator Indonesia Mengajar,
kini sedang memegang amanah sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah di
Republik ini.
Kendati demikian, yang pasti,
aspek usia bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan seorang pemimpin
dalam memajukan wilayah yang dipimpinnya.
Berbicara Lombok
Utara kedepan, maka
kita perlu menghadirkan pemimpin berusia
muda untuk membawa daerah ini kepada perubahan, menuju suatu kemajuan gemilang, mengangkat citra, harkat dan martabat warga
Lombok Utara. Dengan demikian, Lombok Utara butuh sosok pemimpin yang berusia muda, cerdas, religius dan visioner untuk
menghantarkan daerah ini menjadi maju,
adil dan sejahtera. Dengan kata lain, pemimpin yang mampu membawa masyarakat
menjadi berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan bermartabat
secara budaya. Waktulah yang akan menjawab, dan
kepada seluruh warga bumi Tioq Tata Tunaq-lah
asa ini disematkan. SEMOGA...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar