Suasana Rapat Kerja Panitia MTQ Desa Bentek
GANGGA
(KM Sambi Warga), Setelah dua bulan lalu masyarakat Desa Bentek menggelar pesta
demokrasi pemilihan kepala desa untuk memilih pemimpin yang menahkodai siklus pembangunan
di wilayah setempat, dimana perhelatan itu sempat menjadikan suasana hidup bermasyarakat tegang, kini giliran lima dusun
di Bentek juga akan mengadakan hal sama yaitu pemilihan kepala dusun yang juga
memiliki tujaun sama ‘memilih pemimpin’ yang mampu mengawal dan menjalankan
program pembangunan di level dusun. Kelima dusun yang bakal menyelenggarakan
perhelatan demokrasi itu terdiri dari Dusun Batu Ringgit, Selelos, Buani, Luk
Pasiran dan Baru Murmas.
Meski
Pilkadus dijadwalkan pada akhir Maret nanti, namun beberapa wilayah yang akan
menghelat pesta demokrasi ini sudah menampakkan iklim politik yang cukup hangat
dan eforis sekaligus gejala pertarungan yang sengit. Pasalnya, tokoh-tokoh di beberapa
dusun bersangkutan telah melakukan kampanye politik sejak dua bulan lalu. Pun para
bakal calon juga tampak melakukan hal serupa, sehingga diprediksi kontestasi
pemilihan berlangsung sengit serta kompetisi antara para bakal kandidat juga ketat.
Indikasinya banyak pihak mensinyalir persaingan tak terelakkan dibumbui oleh kepentingan
masing-masing bakal calon dan tim pemenangannya.
Suhu
politik ini diamini oleh Putrawadi ketika dikonfirmasi Jurnalis Sambiwarga saat
rapat kerja Panitia MTQ Desa Bentek di aula kantor desa setempat, kemarin (27/02).
Menurutnya, Pilkadus yang akan diselenggarakan di lima dusun tersebut akan berlangsung
seru. Namun yang terpenting, lanjutnya, Pilkadus merupakan suatu proses pembelajaran berpolitik dan berdemokrasi
bagi masyarakat. Hal ini penting diperhatikan oleh semua elemen masyarakat terutama
generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan harus cermat membaca proses
demokrasi. Aktivis Dewan AMAN NTB ini berharap agar Pilkadus tak terlalu dimuati
kepentingan-kepentingan tertentu, sebab demokrasi mengajarkan manusia bersikap
arif untuk memilih calon pemimpin yang mampu membangun masyarakat menjadi lebih
baik dan maju. “Proses demokrasi harus dijalankan dengan niat membangun agar
kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, maju, dan sejahtera. Apalagi di tengah
globalisasi zaman serba kompleks ini, demokrasi mestinya dipraktekkan sesuai
perkembangan zaman,” urainya. Putrawadi juga menceritakan, proses berdemokrasi
di Desa Bentek termasuk level dusun mulai mengemuka dan berkembang pesat
setelah terjadinya pergantian kepemimpinan desa tahun 1999 dari rezim otoriter
ke rezim elegan-demokratis.
Di era
sebelumnya, sambung Put, demokrasi di wilayah desa setempat vakum dan mati suri
yang ditandai dengan demokratisasi masyarakat terpasung. Ini terjadi karena
pada era orde baru hak-hak asasi masyarakat dibungkam oleh pemerintah mulai dari
level teratas hingga level terbawah. Namun, gaung reformasi 1998 yang bergema sampaii
ke pelosok-pelosok nusantara membuka kran demokrasi terbuka lebar, dan waktu ke
waktu semakin eforik pada semua proses-proses demokrasi, baik pemilihan legislatif,
presiden, gubernur, bupati/wali kota, kepala desa hingga kepala dusun.
Di
tempat terpisah Kepala Desa Bentek, Warna Wijaya, menuturkan keterbukaan dan
kebebasan berdemokrasi termasuk Pilkadus mulai menyeruak di ruang publik sejak
era yang historis itu menggema di setiap sudut penjuru mata angin. Dikatakannya,
sebelum momentum paling bersejarah tersebut lepas landas di Indonesia, demokrasi
berpolitik dan demokratisasi masyarakat tertutup rapat, namun angin segar
segera muncul setelah reformasi digaungkan para tokoh reformis nusantara. “Sesungguhnya
apapun jenis proses demokrasi itu harus diberi ruang yang bebas, terbuka dengan
seluas-luasnya, karena prinsipnya tidak satu pun orang boleh menghalanginya karena hal itu bagian dari hak
asasi manusia yang paling hakiki,” ujar Warna. Akan halnya dengan Putrawadi, ia
juga berharap supaya proses-proses demokrasi yang tumbuh di tengah kehidupan masyarakat
Desa Bentek mesti didorong dan ditumbuhkembangkan agar kedewasaan demokrasi itu
terwujud, sehingga masyarakat beserta varian-varian kehidupannya menjadi lebih
maju, elok, elegan, demokratis, selaras dan beradab. Kendati begitu, tingkat
demokratisasi masyarakat Bentek sudah terbangun dengan baik, sehingga potensi
ini perlu dikembangkan agar terus hidup dan bersenyawa pada diri setiap orang
sehingga kehidupan masyarakat lebih maju dan bermartabat guna menunjang
tercapainya taraf masyarakat yang madani sebagaimana cita-cita reformasi. (Dj)