GANGGA - KM SAMBI WARGA, Lombok Utara memang cocok
menyandang predikat lumbung wisata alam, pasalnya hampir di semua kecamatan
memiliki alam yang indah dan memikat mata memandang, misalnya lahan pertanian.
Lahan pertanian setidaknya di tiga kecamatan punya keindahan yang tidak bisa
dipandang sebelah mata. Di Kecamatan Gangga lahan pertanian masyarakat cukup
prospektus dijadikan destinasi wisata, selain luas juga membentang dari timur sampai ke barat. Lahan
pertanian di wilayah ini cukup luas, eksotik dan simpan pesona yang menawan.
Potensi alam ini tidak pelak menjadikan
Kecamatan Gangga sebagai wilayah potensi wisata pertanian (agrowisata) yang
punya posisi tawar tinggi. Di antara wilayah di Gangga yang mengintip peluang
besar dijadikan agrowisata adalah Desa Rempek. Wilayah desa setempat merupakan salah
satu lumbung wisata pertanian dan sangat berpotensi menjadi destinasi wisata karena
posisinya cukup strategis sehingga cocok sebagai daerah tujuan wisata dengan
icon utamanya hamparan lahan pertanian yang membentang cukup luas dengan iklim yang
sejuk.
Sektor pariwisata dapat dikembangkan dengan
konsep pemaduan keindahan alam lahan pertanian masyarakat. Wisata ini akan
sangat potensial menyumbang PAD bagi daerah disamping menjawab kekurangan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat. Di samping destinasi tersebut, Gangga juga mempunyai
daya tarik wisata budaya dan wisata religi seperti kesenian tradisonal, tarian
tradisional, musik tradisional, bengunan bersejarah, benda-benda mistik dan
sebagainya.
Namun tampaknya pengembangan wisata pertanian
(agrowisata) masih belum terbidik dengan baik sehingga kelihatannya amburadul
dan tak memiliki nilai wisata yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat. Ini
karena belum dikelola dengan konsep yang jelas dan manajemen terorganisir. Padahal,
jika dikelola dengan konsep yang jelas dan manajemen yang baik maka potensi menuju
agrowisata yang andal amatlah menjanjikan.
Pendeknya, Gangga memiliki sejumlah simpul
wisata alam yang bisa dijadikan paket agrowisata menarik. Maka sepatutnya wilayah
ini mengembangkan wisata agro sebagai trademark
wisata, dimana primadona wisatanya – lanskap pertanian – pemanfaatan lahan
pertanian untuk objek wisata. Membidik konsep wisata yang integral dengan pemanfaatan
lahan pertanian sebagai objek wisata. (sdi)