GROUP KECIMOL GEMA CITRA RINJANI BENTEK
GANGGA (KM SAMBIWARGA) – Potensi kesenian lokal sebagai aset budaya dan tradisi masyarakat akan mengalami perkembangan
pesat di Kecamatan Gangga. Seperti yang dialami Kecimol Gema Citra Rinjani. Sebagai campuran antara kesenian klasik dengan
kesenian modern, kecimol ini tampak mengalami perkembangan akhir-akhir
ini. Hal ini dapat dilihat
dari padatnya aktivitas latihan pada triwulan pertama tahun 2013. Pemadatan
jadwal yang semula cuma sekali dalam seminggu berubah menjadi 3 kali dalam seminggu.
Ditetapkannya penambahan jadwal itu disepakati bersama dalam musyawarah antaranggota
serta didasarkan atas pertimbangan banyak masyarakat yang menyewa atau
mengkontrak pementasan.
Penambahan
waktu latihan itu dibenarkan oleh salah satu pengurus kecimol setempat, EKA.
Menurutnya bertambahnya jadwal latihan itu sudah disepakati dalam rembug anggota. Meskipun
kegiatan latihan tetap diadakan sejak kesenian ini lahir. Anggota lain, Sabdi, juga mengutarakan hal yang sama bahwa latihan itu untuk mematangkan kecakapan
para anggota dalam memainkan alat sebelum terjun pentas yang telah diagendakan ke beberapa wilayah di Gangga serta
memaksimalkan penampilan saat pentas. Dalam Maret ini, lanjutnya, kami telah dikontrak oleh beberapa warga di wilayah Gangga seperti Genggelang, Rempek dan Gondang. “Latihan kami adakan 3 kali dalam seminggu untuk
mematangkan kecakapan anggota sebelum pentas yang biasanya kami lakukan sore hari,” paparnya.
Menurut anggota lain yang enggan
diberitakan mengatakan, hingga kini kecimol setempat masih tetap eksis sesuai
harapan
awal pembentukan kesenian ini. Ini karena kecimol Gema Citra Rinjani ini lahir untuk membangkitkan semangat
masyarakat agar lebih memahami kaedah dan signifikansi kesenian bagi kehidupan manusia. Dalam pandangan gitaris GCR, Sunaidi, kecimol pada
dasarnya memiliki nilai-nilai estetis dan eksotik yang luhur. Keluhuran nilai estetika dan eksotika itu
tampak
dari antusiasme penonton yang secara tak sadar kerapkali terbawa arus dan
berdendang diiringi
dengan tetabuhan musik kecimol. Bahkan kecimol ini telah melalang buana diseantero bumi
TIOQ TATA TUNAQ hingga ke luar daerah seperti Lotim dan Sumbawa Barat. “Sampai saat ini
kami sudah pentas baik di dalam wilayah maupun ke luar wilayah dayan gunung,” ketusnya. (dj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar