Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH Memotong Pita pada Peresmian Bangunan UPPO di KTT Ngiring Datu
didampingi Camat Gangga Moh. Muldani, MM dan Kepala DPPKKP KLU Ir. Hermanto
GANGGA (SAMBIWARGA) – Kelompok-kelompok tani di Lombok Utara sedikit banyak telah berkontribusi
membantu pemerintah daerah dalam rangka menanggulangi kemiskinan masyarakat di
kabupaten terbelia di Nusa Tenggara Barat. Ini menandakan masyarakat telah berperan aktif
membangun Lombok Utara menuju daerah yang maju dan beradab. Demikian dikatakan Bupati
Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH saat menyampaikan sambutan pada acara peresmian dan penyerahan bantuan bangunan kompos dan UPPO di Kelompok
Tani Ngiring Datu Dusun Karang Kendal Desa Genggelang Kecamatan Gangga, Selasa (7/1).
Lebih lanjut bupati mengungkapkan, bantuan
ternak untuk nelayan dan kelompok lainnya di Lombok Utara merupakan wujud
kepedulian pemerintah guna mengentaskan kemiskinan masyarakat seraya menyerahkan traktor, sapi pejantan dan alat pengolah kompos. “Manfaat berkelompok disamping sebagai wahan silaturahmi
juga memudahkan pembinaan kelompok kedepan. Pemerintah sedikit banyak
telah memberikan bantuan yang mengarah pada perbaikan
struktur ekonomi. Inilah program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat,” tutur
Bupati.
Oleh karena itu, Bupati Djohan mengharapkan agar masyarakat berusaha secara bersama-sama demi mewujudkan
kesejahteraan kelompok kedepan. Menurutnya, kotoran sapi sebenarnya bisa
dimanfaatkan menjadi biogas untuk bahan penerangan (lampu) dan keperluan
memasak sehari-hari bila dikemas dengan tangan kreatif ditunjang peralatan
teknologi tepat guna. “Banyak sekali manfaat kotoran sapi bagi pengembangan
ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Sedangkan Ketua Kelompok Tani Ngiring
Datu Saijul Yadi, menjelaskan anggota kelompok yang diketuainya
hingga saat ini berjumlah 85 anggota dengan populitas ternak 251 ekor. Jumlah
itu dapat dirincikan pejantan berjumlah 158 ekor dan betina berjumlah 93 ekor yang dianyam di lahan seluas 35 Are yang
telah dikontrak dengan dana swadaya dari 85 anggota kelompok 5 juta/tahun.
Selanjutnya, Ia menuturkan hingga usianya KTT yang dibentuk 4
tahun lalu 10 % ternak milik anggota sendiri sedangkan 90 % adalah ternak
kadasan. Dilakukan rapat bversama pada akhir tahun untuk mengevaluasi program-program
kelompok guna bahan perbaikan selanjutnya. Kelompok ini berhasil mengumpulkan
dana serjumlah 45 juta rupiah untuk memperbaiki dan mengembangkan kandang. “Dana
ini murni swadaya warga kelompok tani,” tandasnya meyakinkan. Program lain yang
dilakukan, sambungnya adalah Posyandu Ternak untuk memantau kesehatan ternak,
selain pengelohan pupuk kompos, memfasilitasi anggota dalam pemesanan bibit.
Sementara itu, Kepala DPPKKP KLU Ir. Hermantro mengatakan, Bidang Peternakan
telah menambah kontribusi yang amat besar dalam rangka memajukan sektor
peternakan. Sejak KLU berdiri hingga saat ini banyak sekali sarana-prasarana
bantuan berupa barang dan ternak di sektor peternakan diberikan kepada para
kelompok tani ternak dan hingga tahun ini anggaran bantuan itu berjumlah 33,4 miliyar
yang telah diberikan kepada 226 kelompok dari 395 kelompok peternak yang ada di
bumi bersesanti Tioq Tata Tunaq. Hermanto menambahkan, bantuan berupa kandang,
kompos, dan biogas pada tahun 2013 ini dimaksudkan untuk peningkatan ekonomi
masyarakat sehingga mampu memprodsuksi kompos dari kotoran ternak. Bantuan kompos dan biogas ini khusus
diberikan kepada kelompok yang memiliki populitas ternak yang besar. Di samping bangunan kompos tahun ini, pihaknya juga memberikan bantuan
biogas, sehingga sampai tahun ini lokasi penerima biogas mencapai jumlah 850
se-Kabupaten Lombok Utara.
Diakhir acara dilakukan penggutingan Pita sebagai
tanda dimulainya penggunaan bangunan kompos bagi kelompok ternak setempat oleh
Bupati Djohan Sjamsu didampingi Kepala DPPKKP, Ir. Hermanto dan saksikan
seluruh tamu undangan. (dj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar