Suasana Diskusi Tematik
pada Acara Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen
GANGGA (SAMBI WARGA), Masyarakat Lombok Utara memiliki pelbagai agenda pembenahan dalam rangka membangun daerah menuju perubahan yang dicita-citakan. Agenda tersebut punya satu tujuan
supaya daerah otonomi baru ini bisa menyetarakan diri dengan daerah lain di Indonesia setidaknya
dengan daerah kabupaten/ kota yang ada di lingkup Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Salah
satunya melalui acara Gendu Rasa Siu Ate Sopoq Angen, sebuah acara tempat bertemunya para pihak dalam menentukan arah pergerakan pembangunan di daerah Kabupaten Lombok Utara. Acara ini yang mengambil tajuk Persembahan Bintang
Paer Daya ini dirancang dengan desain yang apik sehingga dapat berjalan lancar sesuai
harapan bersama. Kesuksesan itu tercapai berkat kerjasama dan prakarsa Bappeda KLU bersama YLKMP dan Access Phase II.
Para peserta gendu rasa ini berasal dari latar belakang yang berbeda
warga, pemerintah, aktivis, kader pembangunan desa, organisasi non pemerintah, akademisi,
tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan tokoh perempuan sekabupaten Lombok
Utara. Dalam acara ini segenap lapisan
masyarakat Lombok Utara diakomodasi
dalam satu rasa dan keinginan.
Gendu rasa sendiri bermakna berbagi rasa diantara seluruh elemen masyarakat dayan gunung untuk mensharingkan pelbagai hal terkait biduk agenda pembangunan serta perubahan yang terjadi dalam menata laju
pembangunan di daerah yang masih muda belia ini.
Menurut
Kamardi, istilah gendu rasa diangkat dari bahasa sederhana masyarakat Lombok
Utara yang berasal
dari bahasa leluhur nenek moyang terdahulu. Meskipun para peserta acara ini
berangkat latar belakang keyakinan dan agama yang berbeda namun rohnya tetap
satu, yaitu penyatuan tekad yang bulat dengan harapan agar bersemainya kemajuan
bagi daerah baru di Nusa Tenggara Barat ini. Kamardi menuturkan, YLKMP telah
berhasil menyeleksi bintang-bintang pembangunan paer daya. Mereka yang terpilih
adalah orang-orang yang telah sukses gemilang mengangkat dan mempromosikan
potensi daerah yang selama ini masih terpendam. Dalam hidupnya, mereka selalu
menggaungkan kreativitas, produktivitas, karya nyata dengan daya imajinasi
masing-masing. Sehingga, outputnya banyak warga di level desa mampu melihat,
menilai lalu berperan aktif dalam proses pembangunan di desa masing-masing.
Pertemuan sinergitas antara berbagai elemen daerah
yang digelar di Gedung Serbaguna Kabupaten Lombok Utara, Senin 23 Desember 2013,
berhasil menampung pelbagai
dinas terkait seperti Bappeda KLU, BPMD KLU, Dinas Sosnakertrans KLU, Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan informatika KLU, dan Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda
dan Olahraga KLU beserta non government
organisation yang telah berkontribusi nyata dalam akselerasi pembangunan daerah seperti AIPD,
Access, Mitra Samya, LMNLU, LSDM, dan media lokal.
Pertemuan yang diselenggarakan dua hari tersebut akan
mengupas tuntas tiga isu strategis berkait hajat hidup rakyat Kabupaten Lombok
Utara, yakni Pelayanan Publik (PP), Perencanaan Pembangunan Partisipatif (PPP),
dan Pengembangan Usaha Ekonomi Kreatif/Lokal Economics Development (LED). Penemuan
benang merah dari tiap isu tersebut dikupas melalui forum diskusi tematik antara
pemerintah daerah dengan masyarakat dayan gunung maupun pihak-pihak terkait
lainnya. Pertemuan rutin tahunan masyarakat paer daya ini berhasil menggali
berbagai informasi komprehensif mengenai problem urgentif kondisi terkini
Lombok Utara, identifikasi dan seleksi para aktor pembangunan daerah serta
hal-hal penting lain yang perlu diinisiasi bersama guna mempercepat akselerasi pembangunan di gumi paer daya pada masa mendatang.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
menyambut positif pertemuan yang digagas oleh YLKMP bersama Bappeda KLU
tersebut. Apresiasi positif itu terkuak dari pesan Bupati Lombok Utara Djohan
Sjamsu, SH saat membuka secara resmi kegiatan lintas aktor pembangunan daerah tersebut.
Dalam wejangannya, Djohan menyatakan, sesungguhnya Lombok Utara memiliki banyak
aktor untuk percepatan pembangunan di gumi bersesanti Tioq Tata Tunaq. Aktor-aktor
itu merupakan energi positif untuk memajukan daerah menjadi lebih maju dan
beradab kedepan. Ia kemudian menyadari bahwa pembangunan daerah tidak akan
berjalan mulus tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu,
lewat pertemuan tahunan itu, Bupati mengajak semua elemen untuk bersilaturahmi
satu sama lain serta menghiasai gumi Tioq Tata Tunaq dengan prestasi-prestasi.
Di samping itu, menurut Djohan, gendu rasa merupakan
ajang saling kenal, evalusi, dan ajang berbagi ide, gagasan, dan pemikiran
diantara sesama warga dayan gunung untuk kemajuan daerah kedepan. Dalam
kesempatan itu, Bupati Djohan juga menyampaikan keberhasilan KLU dalam meraih
prestasi 3 nasional di bidang pemberdayaan perempuan lewat PKK. Prestasi itu,
sambungnya, bukan prestasi pemerintah tapi prestasi seluruh warga masyarakat
Kabupaten Lombok Utara.
Pertemuan yang dimulai sejak pukul 09.00 waktu
setempat dihadiri oleh lebih kurang 500 orang dari semua desa yang ada di
Lombok Utara dan acara penutupan seremoni pembukaan itu ditandai dengan Louncing Peta Digital, sebuah
program prioritas Bappeda Lombok Utara untuk memvalidasi data penduduk beserta segenap
potensi yang dimiliki guna memudahkan proses penanggulangan pelbagai problem
pembangunan daerah termasuk permasalahan kependudukan yang selama ini masih
menjadi persoalan krusial di dayan gunung. (dj).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar