Peserta berpose bersama panitia pelatihan UEP
GANGGA
(KM Sambiwarga), Sedikitnya 32 orang kelompok wanita se-Desa Bentek telah mengikuti Pelatihan
Usaha Ekonomi Produktif (UEP) beberapa hari lalu yang dihelat oleh Tim Pengelola
Kegiatan (TPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Desa Bentek.
Kegiatan yang berlangsung 4 hari tersebut dilaksanakan di aula kantor desa
setempat dengan mendatangkan Instruktur masing-masing pelatihan dari Balai
Pelatihan dan Dinas UKM Mataram sebanyak 4 orang. Setiap instruktur mengajarkan
cara membuat, mengemas dan mempromosikan aneka jenis jajanan tardisional maupun
modern dengan mengutamakan bahan baku lokal.
Di sela-selapPelatihan Adi Susanto,
S.Pd, Ketua Panitia sekaligus Ketua TPK PNPM Desa Bentek saat dijumpai Pewarta Sambiwarga
berujar, “kegiatan Pelatihan Usaha Ekonomi Produktif ini sebetulnya direncanakan
sejak lama dan merupakan hasil keputusan Musyawarah Desa (Musdes) beberapa
waktu lalu yang diikuti oleh sekitar 50 orang Peserta perwakilan dari 10 Dusun
yang ada di Desa Bentek. Ada beberapa jenis kegiatan Pelatihan yang disepakati
untuk dilaksanakan di Desa Bentek meliputi Usaha Ekonomi Produktif untuk
meningkatkan Perekonomian Masyarakat, antara lain Pelatihan pembuatan keripik
singkong, ubi dan talas serta pelatihan anyaman bambu” paparnya.
Terkait Pendanaan Kegiatan Pelatihan, Adi
Susanto mengungkapkan “Untuk biaya semua Kegiatan Pelatihan yang kita
laksanakan jumlahnya sekitar 40.000.000 (Empat Puluh Juta ) semuanya berasal
dari Dana PNPM tahun 2013, untuk itu kami selalu menghimbau kepada semua
peserta pelatihan agar mengikuti kegiatan ini dengan tekun dan serius, karena sangat
banyak pengetahuan baru tentang wirausaha dalam rumah tangga yang disaring oleh instruktur sehingga mempunyai peluang
besar dalam mengembangkan usaha Ekonomi karena masalah modal mereka bisa
dapatkan dari Progran Simpan Pinjam di Program PNPM juga” tambahnya.
Sementara itu salah seorang Peserta
Pelatihan bernama Ratnawati mengaku sangat tertarik dengan kegiatan pelatihan
yang diikutinya selama 4 hari iti, pasalnya banyak pengetahuan baru yang
didapatkannya untuk dikembangkan dalam menata usaha local berbasisi ekonomi
kerakyatan. (An)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar