Gugus PAUD Gangga Sedang Praktek Buat Alat Peraga
GANGGA (KM Sambi
Warga), guna memperlancar proses belajar mengajar di
jenjang pendidikan anak usia dini gugus PAUD Kecamatan Gangga mengadakan
sosialisasi pembuatan alat peraga permainan peserta didik. Kegiatan itu menjadi
agenda rutin gugus setiap bulan guna mendekatkan diri kepada masing-masing
lembaga pendidikan anak usia dini lingkup Kecamatan Gangga. Pertemuan rutin
kali ini dipusatkan di PAUD Harapan Bangsa San Baro Desa Bentek.
Menurut Ketua Gugus PAUD Gangga, Nurhayati, S.Pd, sosialisasi
pembuatan alat peraga dimaksudkan merangsang para pendidik agar kreatif dalam menjalankan
proses belajar mengajar serta menciptakan suasana menyenangkan bagi peserta
didik. Praktek membuat alat peraga itu dilandasi oleh perencanaan pembelajaran
sesuai pedoman standar nasional pendidikan untuk setiap jenis, bentuk dan
jenjang pendidikan di Indonesia. Di samping itu, praktek ini bertujuan
mendukung efektifitas pembelajaran pada jenjang pendidikan anak usia dini. Acara
ini dihadiri kurang lebih lima puluh pengelola PAUD se-Kecamatan Gangga.
Sekretaris Gugus PAUD Gangga, Umi Muyasarah mengungkapkan, kegiatan
ini selain menstimulus pendidik juga bertujuan membahas cara-cara praktis membuat
alat-alat permainan anak yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
sosial budaya masyarakat di mana lembaga diselenggarakan. Kemudian, titik sasar
sosialisasi pembuatan alat peraga ini adalah guru-guru pemula agar tidak
kesulitan dalam menjalankan tugas sebagai pengayom dan pengajar. Dalam proses
pembuatan alat peraga ini, lanjut Umi, para pendidik disamping memperhatikan
aspek sosial budaya setempat juga harus memperhatikan potensi dan karakter
anak. “Jangan sampai alat permainan yang kita buat tidak menimbulkan rasa
senang dan memiliki pada anak didik. Jadi harus bisa menumbuhkan sense of belonging anak,” terangnya.
Sementara Diki Irawan, Pendidik PAUD Uswatun Hasanah Kakong
Dusun Batu Ringgit mengungkapkan, pembuatan alat peraga permainan juga harus
sinkron dengan usia dan hobi anak. Dalam menentukan jenis alat permainan, guru mesti
menyesuaikan dengan tingkat umur peserta didik, sehingga jenis-jenis permainan sesuai
dengan hak anak. “Antara guru dan anak didik harus satu hati. Tidak boleh guru
menentukan sendiri apalagi memaksanakan kehendak,” ingat Diki. Guru tidak boleh
terlampau jauh campur tangan dalam proses ini, artinya guru mesti lihai membaca
emosi dan karakter anak.
Sedangkan Bendahara Gugus PAUD Gangga, Ainun, mengatakan,
pertemuan yang digelar di PAUD Harapan Bangsa diselenggarakan sebagai media
evaluasi bagi tiap-tiap pengelola PAUD se Kecamatan Gangga terutama mengenai
perkembangan yang dicapai. “Pertemuan kali ini sebagai ajang koreksi dan
refleksi bagi kita semua sebagai pengelola lembaga, sampai sejauhmana
perkembangan masing-masing lembaga yang kita naungi baik dalam hal leksikon
pembelajaran maupun leksikon perkembangan psikologis anak didik,” tuturnya (Anda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar